Batu

Di pundakku masih ada batu
Batu yang kutumpuk sejak dulu
Batu yang kupikul karenamu
Batu yang kujajarkan dengan pikiran dan hatiku
Batu yang teramat sangat panas
Batu yang penuh dengan air
Dia datang dan hinggap di pundakku
Batu itu terus berubah warna
Seakan tak peduli ia terus diam dan menumpuknya
Karena yang dia tahu hanya diam
Lalu menanti ada kuli yang memecahkannya
Menghancurkannya tanpa bersisa
Atau kuli itu menambahnya hingga bertumpuk - tumpuk hingga akhirnya penuh dan menguap
Melengserkan sekitarnya atau ia memecahkannya sendiri tanpa sisa

Komentar

Postingan Populer